19 Februari 2012

sulitnya mengolah sampah

Sudah sejak awal Semi Palar berusaha menaruh perhatian besar pada masalah-masalah lingkungan hidup. Sampah adalah salah satunya. Kita terbiasa memperlakukan sampah sebagai sampah : tinggal dibuang, titik. Tidak disadari, cara pandang kita terhadap sampah adalah sumber masalah besar bagi planet bumi tempat tinggal kita...

Lalu apa yang harus dilakukan? Kita harus mulai mengolah sampah kita. Langkah paling sederhana untuk mengolah sampah adalah berpikir dahulu saat menempatkan sampah pada tempatnya. Sampah kalau diolah bisa menjadi berkah... Mengolah sampah yang paling sederhana adalah memilahnya. Kita perlu mengubah cara berpikir kita; mengubah kata-kata "Buanglah sampah pada tempatnya" menjadi "Tempatkanlah sampah pada tempatnya". 

Kata-kata 'buang' bermakna bahwa sampah sudah tidak ada nilainya. Saat kita bicara  'menempatkan sampah', berarti sampah masih masih memiliki nilai, dan memang betul sampah masih punya nilai, bahkan sampah punya nilai ekonomi yang cukup besar.

Gambar di samping ini, saya ambil beberapa waktu lalu di kantin Semi Palar. Walaupun sudah ada penanda jelas bahwa kotak ini adalah tempat untuk gelas dan botol plastik, banyak yang tidak menaruh perhatian dan menganggapnya sama seperti tempat sampah lain. Padahal di sebelahnya sudah disiapkan tempat sampah untuk jenis-jenis sampah yang lain... Ini mendakan bahwa kebanyakan dari kita memang tidak pernah berpikir saat membuang sampah. Hal inilah yang harus kita ubah. Langkah pertama mengolah sampah adalah berpikir untuk menempatkan sampah pada tempatnya... Sampah yang terpilah dan terkumpul sesuai jenisnya memiliki nilai tambah.

Buat kita di Semi Palar, ini adalah juga bentuk pendidikan karakter bagi anak-anak kita. Saat kita orang dewasa tidak memberi contoh yang semestinya, hal ini juga yang akan ditiru anak-anak kita. Semoga hal ini bisa kita perbaiki.

Sebagai informasi, Semi Palar punya tempat sampah khusus kemasan aseptik (kemasan karton minuman - Tetrapak dan sejenisnya) juga punya tempat sampah khusus baterai bekas. Di kantor, kami punya tempat sampah khusus kertas. Semuanya disiapkan supaya sampah tidak sekedar langsung ditimbun di TPA, tapi siap untuk didaur ulang.

Dulu kita sempat punya keranjang Takakura, untuk mengolah sampah dapur dan sisa makanan. Rencananya dalam waktu dekat keranjang Takakura akan diaktifkan lagi.
Sementara ini, ayo kita lakukan yang kita bisa, tempatkan sampah pada tempatnya!


17 Februari 2012

LeuKaS (Leumpang ka Sakola)

Dimulai sejak peringatan Hari Bumi di tahun 2008, teman-teman kecil, para kakak dan orang tua di Semi Palar melakukan kegiatan Jalan Kaki ke Sekolah. Gagasan dasarnya adalah sederhana: mengurangi jarak berkendaraan bermotor ke sekolah. Kita semua berangkat ke sekolah berjalan kaki - sempat juga ada yang bersepeda - dari beberapa titik kumpul di sekitar sekolah. Pada peringatan Hari Bumi tahun 2009 dan 2010, kegiatan ini diulang kembali. Walaupun kegiatan ini sudah dijalankan secara konsisten setiap tahun, kegiatan ini tentunya masih jauh dari cukup.

 LeuKaS November 2011

Sejak semester lalu, kami mencoba membawa kegiatan ini satu langkah lebih maju, supaya kegiatan jalan kaki ke sekolah ini bukan sekedar jadi seremonial yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Bumi. Gerakan ini harus terus maju sampai menjadi pilihan kita semua mengenai perubahan moda transportasi masyarakat kota. Jalan kaki harus kembali menjadi salah satu pilihan kita untuk bepergian dari satu tempat ke tempat lain - apalagi untuk jarak tempuh yang relatif dekat. Bukan hanya baik untuk bumi, ternyata jalan kaki bareng-bareng mendekatkan kita satu sama lain.

Di tahun ini, LeuKaS kita jalankan pada tanggal 22 setiap bulannya. Jadi jangan lupa, jadwal Leumpang ka Sakola selanjutnya di semester ini adalah pada tanggal 22 Februari, Maret dan bulan Mei. Untuk bumi kita yang kembali lestari!

membenahi parkiran Semi Palar : hasil karya para ayah



Sudah lama blog Semi Palar tidak sempat ter-update. Tapi hari ini ada peristiwa luar biasa, peristiwa langka yang tidak boleh tidak diabadikan. Sejak pagi tadi, beberapa rekan orang tua, para ayah murid-murid Semi Palar sudah sibuk dengan meteran, sikat kawat, benang dan paku mencoba menemukan tata letak parkiran mobil dan motor di Semi Palar. Tidak lama kemudian, peralatan (cat dan kuas) berikutnya mulai dikeluarkan, dan para ayah mulai mengeluarkan keahliannya, memberi tanda batas parkir, supaya kita semua bisa lebih tahu bagaimana memosisikan kendaraan kita di tempat parkir.

Luar biasanya, semua bahan, alat dan tenaga lengkap disuplai secara mandiri oleh para ayah ini. Salut untuk para ayah yang terjun langsung : pak Anthon Black (papa Feta & Nara), pak Denny (papa Nathan), pak Filemon (papa Saskia), pak Andrea (ayah Arfa), pak Jojo (papa Kano), pak Prima (ayah Nala), pak Mark (papa Sydney), pak Maurits (papa Tasha), pak Andre (papa Ray dan Grace) dan siapa lagi ya... mudah2an tidak ada yang terlewat. Sementara di kantin, para ibu sudah siap dengan hidangan yang komplit untuk para ayah selesai kerja. Kompak betul! 

Ini luapan energi kreatif yang luar biasa... Terima kasih banyak. Apresiasi dari kita semua, yang setiap hari menginjakkan kaki di pelataran parkir Semi Palar. Semoga kita semua juga bisa lebih tertib saat memanfaatkan area parkir kita bersama. 

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails